Senin, 16 Maret 2009

Mantapnya Rasa Kopi Jetak , Khas Kudus

KUALITAS bubuk kopi bergantung pada proses pengolahan biji kopi yang dipergunakan. Hal itu menjadi salah satu pembeda kopi jetak dari kopi yang lainnya.
Ya, "kedahsyatan" kopi yang merupakan produksi warga Dukuh Jetak, Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kudus itu tidak terbantahkan.
"Sejumlah penikmat kopi yang saya temui mengungkapkan, kopi Jetak memang lain. Sebab, biji kopi yang dipergunakan sebagai bahan baku berbeda dari kopi yang lain. Proses penggorengan biji kopi sampai berwarna hitam, sedangkan biasanya hanya kecokelatan," ujar pemilik UD Mentari, Sudirman.
Pusat kopi yang berlokasi tepat di depan Masjid Tuwang, jalan Jetak, Kedungdowo, yang dirintisnya sejak sepuluh tahun terakhir itu membuat pria yang dikaruniai delapan anak tersebut tahu betul seluk-beluk perdagangan kopi. Termasuk bagaimana trik mengetahui kopi yang berkualitas.
"Ampas kopi jetak jika dileletkan di sebatang rokok akan langsung kering sehingga api rokok tidak padam dan rokok tetap utuh. Padahal kalau diberi kopi lain yang berkualitas rendah, rokok akan patah dan tidak lagi dapat dinikmati karena kandungan air pada ampasnya tinggi," urainya.
Tanpa Jagung
Menurutnya, hal itu bisa terjadi karena pada proses pengolahan, biji kopi jetak tidak dicampur dengan biji jagung sehingga kualitas bubuk kopinya terjaga.
Selain itu, pada proses penggorengan biji kopi, ditambahkan air kopi sebagai jatu (bahan tambahan). Hal itu untuk memperlama daya tahan kopi. Biji kopi didatangkan dari luar daerah seperti Sumatera melalui pemasok.
"Kopi jetak dapat bertahan sampai setahun. Rahasianya ada pada jatu yang diberikan pada proses penggorengan. Akan berbeda jika jatu ditambahkan setelah proses penggorengan, kopi hanya bertahan enam bulan. Ini adalah salah satu trik yang dipergunakan perajin kopi," ungkapnya.
Di desa seluas 308,227 hektare dengan 199,064 hektare berupa sawah itu terdapat 40 perajin kopi.
Para perajin tersebut, rata-rata membutuhkan 5 - 50 kilogram biji kopi sehari. Biji kopi tersebut kemudian diolah menjadi bubuk kopi.
"Skalanya masih industri rumahan, jadi jumlah produksinya tidak menentu. Jika stok habis, baru para perajin itu memproduksi lagi, bergantung pada pemasarannya," ujarnya.
Kopi tersebut dikemas dalam berbagai ukuran kantong dengan harga jual Rp 25.000 - Rp 30.000 per kilogram.
Pemasaran selain dilakukan di sejumlah pasar di Kota Kretek, juga melebar samapi di luar daerah seperti Demak dan Semarang.

1 komentar:

  1. Slots by Pragmatic Play - AprCasino
    Pragmatic apr casino Play. Pragmatic Play. Pragmatic Play. Slot https://deccasino.com/review/merit-casino/ Machine. The Dog House. Slots. Wild 1xbet app West Gold. herzamanindir.com/ Pragmatic Play. Jackpot Party.

    BalasHapus